Saturday, February 26, 2011

Soal Selera

Ada hal menarik pagi ini, yang menggelitik pemikiran saya dan akhirnya kembali membuat saya menulis di blog ini (iyey! maap yak belakangan emang lagi riweh banget sama urusan 'skripsh*thing' jadi mood buat ngeblog juga berkurang, hehehe..)

Berawal dari postingan saya di facebook soal 10 Stunning Underwater Asia Sites yang infonya saya dapat dari twitter GNFI dan saya sunting dari cnn.com. Dalam postingan tersebut saya berkomentar..
"from 10 sites, Indonesia contributes 4 sites!
Derawan, Raja Ampat, Komodo and Tulamben..
dunia pun mengakui, so nggak ada alesan lagi buat nggak menjelajahi negeri sendiri! budget mahal, akses susah dan fasilitas yang belum memadai justru disitulah perjuangannya bung! sisi positifnya justru karena hal-hal tersebutlah kelestarian tempat-tempat itu masih bisa terjaga.. hope I'll be there someday, amien.. =)"


Kemudian salah seorang teman saya menanggapi..
"Yang lain-lain sih oke, tapi budget mahal itu nggak bisa dipungkiri kalo itu faktor yang membuat orang-orang pada mikir lagi buat jelajah negeri sendiri. Pemikirannya begini, orang daripada ke Pulau Komodo mendingan dia jalan-jalan ke Australia sekalian, cost-nya jauh lebih murah, dan nggak semua orang juga berjiwa backpaker, jadi pemerintah juga harus andil untuk mempromosikan daerah wisata Indonesia dengan biaya yang lebih terjangkau.."

Tidak ada yang salah dengan komentar tersebut, dan saya pun setuju dengan pendapatnya. Bahkan saya yakin, jika ada orang Indonesia dikasih pertanyaan yang sama "Seandainya loe punya duit 10 juta dan disuruh pergi ke suatu tempat, loe pilih mana? Ke Pulau Komodo atau ke Australia?" Pasti sebagian besar akan memilih Australia, right!?

Saya sangat setuju bahwa pemerintah harus ikut andil dalam mengembangkan pariwisata nasional. Toh dengan akses yang lebih mudah dijangkau dan fasilitas yang memadai, tentu akan berpengaruh pada biaya yang dibutuhkan seseorang untuk berwisata ke tempat-tempat tersebut. Akan ada banyak alternatif pilihan transportasi maupun akomodasi, sehingga masing-masing orang dapat mengkalkulasikan sendiri budget sesuai dengan kemampuannya, dalam hal ini menjadi lebih murah.

Tapi dengan melihat kondisi yang ada sekarang, disinilah saya coba berpikir (tanpa bermaksud kontra atau membuat perdebatan terhadap komentar teman saya). Memang selama ini kendala terbesar bagi sebagian orang Indonesia untuk berwisata di dalam negeri adalah budget yang mahal, tapi 'unik'nya justru kenapa turis-turis asing malah melihat Indonesia sebagai salah satu negara tujuan wisata termurah?

Okelah kita bilang 'wajar', karena standar pendapatan di negara mereka juga jauh lebih tinggi. But why, justru dengan pendapatan yang lebih tinggi (dibanding orang Indonesia) mereka malah lebih memilih berwisata ke Indonesia ketimbang ke negara-negara yang orang Indonesia sendiri pilih (karena lebih murah)? Agak sedikit kontradiktif sih kalau menurut saya, karena dengan pendapatan yang lebih besar, seharusnya mereka juga lebih mampu untuk berwisata ke negara-negara tujuan wisata orang Indonesia (contoh ke Australia, orang Jepang masih menganggap Indonesia lebih murah dari Australia, tapi orang Indonesia sendiri malah menganggap kebalikannya).

Mengenai 'backpacker style', sebenarnya kita bisa saja ke tempat-tempat tersebut dengan tidak ala backpacker. Sudah cukup banyak rasanya paket-paket wisata yang ditawarkan sejumlah tour and travel untuk kesana, dengan budget yang tentunya tidak lebih murah daripada ala backpacker, tapi rasanya tidak lebih mahal juga atau mungkin sama atau lebih mahal sedikit daripada untuk berwisata ke Australia atau Eropa misalnya (toh orang luar yang pendapatannya lebih besar saja malah lebih memilih kesini).

After all, memang semua itu sebenarnya soal pilihan, soal SELERA lebih tepatnya. Harus berjiwa backpacker? saya rasa tidak. Lagi-lagi mengutip kata teman saya seperti di postingan Backpackers Berkualitas? sebelumnya "Backpacker is just a way from ways of traveling. it has unique conditions, and these conditions are meant to be as it is. to put it simple: if you want to make driving license there will be 2 ways: easy way and hard way. they KNOW the SATISFACTIONS, they KNOW what they RECEIVE and what they MISS IF they CHOOSE either one. Backpacking is the latter. backpackers like us always wants it all: to experience all the details and still have the satisfaction after what we've been through."

Yup! Itulah mengapa saya bilang sebenarnya tidak ada alasan lagi untuk tidak menjelajahi negeri sendiri. It's all about CHOICE! and it's just about TASTE! soal SELERA, hehehe.. =)