Wednesday, August 11, 2010

Ketika Superman Bertemu Kryptonite

"I love you but it's not so easy to make you here with me
I wanna touch and hold you forever
but you're still in my dream
and I can't stand to wait your love is coming to my life
but I still have a time to break a silence"

"when you love someone just be brave to say
that you want her to be with you
when you hold your love don't ever let her go
or you will loose your chance
to make your dream come true"


Dua bait lirik lagu dari Endah and Rhesa ini seketika terngiang di benak saya setelah membaca dan mengomentari salah satu blog milik teman. Dalam tulisannya, dia bercerita tentang sahabatnya yang sedang punya ‘feeling’ sama seseorang tapi nggak berani mengungkapkan perasaannya itu. Intinya sih, dia mempertanyakan kenapa seseorang (khususnya cowok) kalau memang punya ‘feeling’ sama orang lain nggak jujur dan ngomong aja!? hmm.. -.-“

Well, sebenernya sih saya jadi ngerasa agak ‘kesindir’ juga, hahaha.. Dulu (bahkan mungkin sampai sekarang) bisa dikatakan saya juga pernah mengalami hal yang sama dengan yang dirasakan oleh sahabatnya itu, entahlah.. Sebut saya ’cupu’, ’pengecut’ atau whatever you wanna say it! Memang sih kedengarannya ’gampang’, yaelah tinggal ngomong doank! Tapi bener deh, kalau ‘kasar’nya saya boleh bilang ”praktek nggak segampang teorinya bung!” hehehe.. =P

Bagi saya, yah mungkin karena memang dasarnya saya orang yang terlalu banyak pertimbangan, ada banyak hal yang menjadi faktor kenapa saya ‘memilih’ lebih baik diam dan menyimpan sendiri perasaan itu, paling-paling cerita ke sahabat dekat. Pertimbangan yang paling berat dan sering muncul biasanya, ‘takut’ kalau orang tersebut nanti ‘berubah’ setelah saya ngomong. Yah mending kalau berubahnya kearah yang lebih baik!? Kalau sebaliknya!? Pertemanan yang tadinya berjalan lancar, bisa jadi nggak asyik lagi dan malah timbul ‘kecanggungan’ di antara kita berdua, nggak enak kan!? *dan saya cukup punya beberapa pengalaman dengan kejadian tersebut* -.-”

Saya tau, dari semua ini sebenarnya masalahnya cuma satu: TAKUT!
Yup! takut memang sifat dasar manusia, dan wajar adanya terkadang seseorang lebih ’memilih’ bersifat ’defensif’ ketimbang ’ofensif’ menghadapi rasa takut tersebut. Bagi saya, untuk dan sampai saat ini, saya memang seperti itu. Ada ‘quotes’ yang bilang ”terkadang suatu tindakan sudah menjelaskan sesuatu tanpa harus berkata kata..” Apakah tindakan saya selama ini sudah cukup menjelaskan perasaan saya itu!? Berharapnya sih begitu, hahaha.. =P

Seperti potongan lirik lagu di bawah ini, yang mungkin sudah cukup menjelaskan apa yang dirasakan orang-orang seperti saya. Well, bahkan Superman sekalipun nggak berkutik kalau udah ketemu Kryptonite.. =)

"baby I can't help this feeling
it's a fight that I know I can't win
there's nothing I can do
so I'm giving up tonight
cos baby you're my kryptonite"

cos I can't stop thinking of you
I'll be trying not to love you
I'm helpless, girl it's true
so I'm giving up tonight
cos baby you're my kryptonite"


by Guy Sebastian

7 comments:

Anonymous said...

aarrggh, your post really represent what i feel right now too co, sebenernya ya co, selama ini gw bertanya-tanya kenapa sih laki itu kayanya susah banget mau blg perasaannya ke org yg dia suka padahal kan dia cowo gt,wajar kalo ditolak?well i got the answer now, hehehehe, tp gmn pendapat lo co, apakah cewe harus nunggu sampe cowonya nembak duluan atau ngga papa kalo dia bilang aja gitu?thx for ur answer anw :)

Co said...

huahahahaha..
yah, kalo menurut gue sih sebenernya kembali lagi pada 'pilihan' si cowok itu.. who knows!? bisa jadi menurut dia kan memang there are something that better unspoken sa!?
dan tergantung gimana ceweknya juga menanggapi, pilihan untuk 'ofensif' atau 'defensif' action kan nggak harus ditujukan buat cowok aja, katanya udah jaman 'emansipasi'!? huehehehe.. =P

neycit said...

'emansipasi' sih 'emansipasi', cewek emang udh emansipasi, tp klo cowoknya belom emansipasi gimana? kalo cewek duluan yg nembak, eh malah ilfeel dikira tu cewek agresif.

please deh, cowok jg butuh emansipasi tuh. jgn gara2 TAKUT trus baru deh inget emansipasi. pih! :P

Co said...

loh emang gue bilang nyuruh ceweknya nembak duluan!?
bentuk 'ofensife' action kan nggak harus kayak gitu ney, kenapa coba nih kalian sebagai cewek yang tau misal tuh cowok emang 'kayak gue', sedikit di'sentil' kek!? 'labrak' atau what ever you wanna say it, yang intinya kalian juga ngasih 'clue' tentang perasaan yang sama sama yang cowok itu rasakan..
at least kan dengan begitu setidaknya tuh cowok pasti punya 'pertimbangan baru' dan jadinya mikir lagi, buat ngomong? hohoho..

we're terrified just because we don't have enough clue as a proof!

Inezia said...

hahahahaa..kayaknya gw tau itu blog siapa..ckck..

to say or not to say, menurut gw itu terserah yang punya pikiran. bebas kok, orang punya pertimbangannya masing2. yg baik menurut ini, blm tentu baik menurut itu. masalah yang lo alami, juga belum tentu sama kaya masalah yang di blog 'itu' ceritakan. people have different head different brain.. teorinya sih, it's not what you say, but how you say it.. and theory, is always for someone and for some purposes (robert cox).. :)

Co said...

and everybody have different way 'how' to say it.. =)

farichah said...

fiuh, I'm glad superwoman doesn't have kryptonite ;p